Oleh : Dr.H.Sriyatin
Shodiq, SH.,MA.[1]
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ
بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ بَهْرَامَ الدَّارِمِيُّ، حَدَّثَنَا مَرْوَانُ
يَعْنِي ابْنَ مُحَمَّدٍ الدِّمَشْقِيَّ، حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عَبْدِ
الْعَزِيزِ، عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ يَزِيدَ، عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيِّ،
عَنْ أَبِي ذَرٍّ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فِيمَا رَوَى
عَنِ اللهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنَّهُ قَالَ: «يَا عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ
الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي، وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا، فَلَا تَظَالَمُوا،
يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ ضَالٌّ إِلَّا مَنْ هَدَيْتُهُ، فَاسْتَهْدُونِي
أَهْدِكُمْ، يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ جَائِعٌ، إِلَّا مَنْ أَطْعَمْتُهُ،
فَاسْتَطْعِمُونِي أُطْعِمْكُمْ، يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ عَارٍ، إِلَّا مَنْ
كَسَوْتُهُ، فَاسْتَكْسُونِي أَكْسُكُمْ، يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ
بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا،
فَاسْتَغْفِرُونِي أَغْفِرْ لَكُمْ، يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ لَنْ تَبْلُغُوا
ضَرِّي فَتَضُرُّونِي وَلَنْ تَبْلُغُوا نَفْعِي، فَتَنْفَعُونِي، يَا عِبَادِي
لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى
أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ، مَا زَادَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئًا،
يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ
كَانُوا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ، مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِي
شَيْئًا، يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ
وَجِنَّكُمْ قَامُوا فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُونِي فَأَعْطَيْتُ كُلَّ إِنْسَانٍ
مَسْأَلَتَهُ، مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِي إِلَّا كَمَا يَنْقُصُ
الْمِخْيَطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْرَ، يَا عِبَادِي إِنَّمَا هِيَ أَعْمَالُكُمْ
أُحْصِيهَا لَكُمْ، ثُمَّ أُوَفِّيكُمْ إِيَّاهَا، فَمَنْ وَجَدَ خَيْرًا،
فَلْيَحْمَدِ اللهَ وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذَلِكَ، فَلَا يَلُومَنَّ إِلَّا
نَفْسَهُ» قَالَ سَعِيدٌ: كَانَ أَبُو إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيُّ، إِذَا حَدَّثَ
بِهَذَا الْحَدِيثِ، جَثَا عَلَى رُكْبَتَيْهِ.
__________
[شرح محمد فؤاد عبد الباقي]
[ ش (إلا كما ينقص المخيط) قال العلماء هذا
تقريب إلى الإفهام ومعناه لا ينقص شيئا أصلا كما قال في الحديث الآخر لا يغيضها
نفقة أي لا ينقصها نفقة لأن ما عند الله لا يدخله نقص وإنما يدخل النقص المحدود
الفاني وعطاء الله تعالى من رحمته وكرمه وهما صفتان قديمتان لا يتطرق إليهما نقص
فضرب المثل بالمخيط في البحر لأنه غاية ما يضرب به المثل في القلة والمقصود
التقريب إلى الأفهام بما شاهدوه فإن البحر من أعظم المرئيات عيانا وأكبرها والإبرة
من أصغر الموجودات مع أنها صقيلة لا يتعلق بها ماء]
Artinya : Dari Abu Idris al-Khaulani, dari Abu Dzar al-Ghifari
r.a. dari Nabi saw yang merawikannya (langsung) dari Allah Yang Mahasuci dan
Mahatinggi, bahwasanya Dia (Allah) telah berfirman :
1.
Wahai hamba-hamba-Ku! Sesungguhnya aku telah
mengharamkan dari-Ku berbuat zalim, dan telah Ku-jadikan kezaliman itu haram
untuk kalian. Karena itu, janganlah kalian saling berbuat zalim (aniaya).
2.
Wahai hamba-hamba-Ku! Setiap kalian adalah
tersesat, kecuali orang yang telah Ku-beri petunjuk (hidayah). Karena itu,
mohonlah petunjuk kepada-Ku, niscaya Aku memberimu petunjuk.
3.
Wahai hamba-hamba-Ku! Setiap kalian adalah
kelaparan, kecuali orang yang telah Ku-beri makan. Karena itu, mintalah makanan
kepada-Ku, niscaya Aku memberimu makanan.
4.
Wahai hamba-hamba-Ku! Setiap kalian adalah
telanjang, kecuali orang yang telah Ku-beri pakaian. Karena itu, mintalah
pakaian kepada-Ku, niscaya Aku memberi pakaian.
5.
Wahai hamba-hamba-Ku! Sungguh, kalian sering
berbuat kesalahan di siang dan malam hari, sedanhkan Aku mengampuni dosa
(kecuali syirik). Karena itu, mintakah ampun kepada-Ku, niscaya Aku memberimu
ampunan.
6.
Wahai hamba-hamba-Ku! Sungguh, kalian tidak akan
mampu berbuat mudarat yang akan mencelakai diri-Ku. Kalian juga tidak akan
mampu berbuat manfaat yang akan berguna untuk-Ku.
7.
Wahai hamba-hamba-Ku! Seandainya seluruh makhluk
dari pertama hingga terakhir, baik manusia maupun jin, menjadi hamba yang
paling bertakwa (kepada-Ku), maka hal itu tidak akan menambah kerajaan-Ku
sedikitpun.
8.
Wahai hamba-hamba-Ku! Seandainya seluruh makhluk
dari pertama hingga terakhir, baik manusia maupun jin, menjadi hamba yang paling
durhaka (kepada-Ku), maka hal itu tidak akan mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun.
9.
Wahai hamba-hamba-Ku! Seandainya seluruh makhluk
dari pertama hingga terakhir, baik manusia maupun jin, berdiri di tanah tinggi
untuk meminta kepada-Ku, lalu Aku kabulkan setiap permintaannya, maka hal itu
tidak akan mengurangi kekayaan-Ku sedikitpun, kecuali seperti setetes air pada
jarum ketika ia dimasukkan ke lautan.
10.
Wahai hamba-hamba-Ku! Semua amal kalian pasti Aku
perhitungkan bagi kalian, kemudian Aku sempurnakan pahalanya (untuk kalian).
Barang siapa yang memperoleh kebaikan, hendaklah ia memuji Allah. Barang siapa
yang mendapati selain kebaikan (keburukan), janganlah sekali-kali mencela,
kecuali pada dirinya. (HR. Muslim dan al-Tirmizi).
Hadis Qudsi : no. 3, 7, 8 dan 9 :
يَا عِبَادِي
كُلُّكُمْ جَائِعٌ، إِلَّا مَنْ أَطْعَمْتُهُ، فَاسْتَطْعِمُونِي أُطْعِمْكُمْ،
3. Wahai hamba-hamba-Ku!
Setiap kalian adalah kelaparan, kecuali orang yang telah Ku-beri makan. Karena
itu, mintalah makanan kepada-Ku, niscaya Aku memberimu makanan.
يَا عِبَادِي لَوْ
أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَتْقَى
قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ، مَا زَادَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئًا،
7. Wahai hamba-hamba-Ku!
Seandainya seluruh makhluk dari pertama hingga terakhir, baik manusia maupun
jin, menjadi hamba yang paling bertakwa (kepada-Ku), maka hal itu tidak akan
menambah kerajaan-Ku sedikitpun.
يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ
أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ
رَجُلٍ وَاحِدٍ، مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِي شَيْئًا،
8. Wahai hamba-hamba-Ku!
Seandainya seluruh makhluk dari pertama hingga terakhir, baik manusia maupun
jin, menjadi hamba yang paling durhaka (kepada-Ku), maka hal itu tidak akan
mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun.
يَا عِبَادِي لَوْ
أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوا فِي صَعِيدٍ
وَاحِدٍ فَسَأَلُونِي فَأَعْطَيْتُ كُلَّ إِنْسَانٍ مَسْأَلَتَهُ، مَا نَقَصَ
ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِي إِلَّا كَمَا يَنْقُصُ الْمِخْيَطُ إِذَا أُدْخِلَ
الْبَحْرَ،
9. Wahai hamba-hamba-Ku!
Seandainya seluruh makhluk dari pertama hingga terakhir, baik manusia maupun
jin, berdiri di tanah tinggi untuk meminta kepada-Ku, lalu Aku kabulkan setiap
permintaannya, maka hal itu tidak akan mengurangi kekayaan-Ku sedikitpun,
kecuali seperti setetes air pada jarum ketika ia dimasukkan ke lautan. ... [HR.
Muslim dan al-Tirmizi]
Alhamdulillah, terima kasih, semoga berguna dan bermanfaat, amin
3x.
Disambung pada pengajian yang akan datang.......
[1] Disampaikan Dr.H.Sriyatin Shodiq, SH.,MA.
pada pengajian rutin Sabtu malam ba’da Magrib di Masjid Al-Huda Pagesangan Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar